1. Pengetahuan
Pengetahuan
adalah apa saja yang diketahui manusia, tanpa menghiraukan apakah benar atau
salah tanpa menghiraukan dari mana datangnya pengetahuan itu. Sumber utama dari
pengetahuan adalah melalui panca-inderanya.
Sumber pengetahuan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pikiran manusia. Dengan berpikir manusia dapat memperoleh pengetahuan yang tak terbatas jumlahnya, terlepas dari benar atau salahnya hasil pemikiran itu.
Hasil olah pikir manusia itu ada berbagai bentuk. Ada yang disebut mitos, yaitu gabungan antara pemikiran, pengalaman, dan kepercayaan. Ada yang disebut filsafat, yaitu hasil pemikiran yang mendalam tentang sesuatu hal dengan mengandalkan pikiran semata. Ada yang disebut ilmu, yaitu hasil pemikiran yang diuji kebenarannya
dengan kenyataan.
Selain panca-indera dan pikiran masih banyak sumber-sumber pengetahuan yang lain. Yang penting adalah wahyu. Dengan wahyu, para nabi menyusun kitab-kitabnya yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat. Selain wahyu ada juga yang disebut intuisi yang merupakan gabungan antara pikiran dan perasaan.
2. Ilmu Pengetahuan
Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode
ilmiah. Ada perbedaan yang nyata antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan yaitu
di mana pengetahuan adalah semua yang kita ketahui tanpa menghiraukan yang
benar dan yang salah, adapun ilmu pengetahuan membatasi pada yang benar saja.
Jadi ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pengetahuan, yaitu yang benar saja.
Ditinjau secara deduktif benar maksudnya masuk akal, sedangkan ditinjau secara induktif benar artinya sesuai dengan kenyataan. Kesesuaian dengan kenyataan ini biasa disebut objektif artinya sesuai dengan objeknya atau dalam teori kebenaran disebut juga sebagai kebenaran korespondensi karena berhubungan langsung dengan objeknya. Di samping kebenaran ilmu masih ada kebenaran lain misalnya kebenaran filosofis yang ukuran atau kriteria kebenarannya didasarkan atas logika atau rasio. Jadi sesuatu itu dianggap benar kalau memang ‘masuk akal’ atau dapat diterima oleh akal sehat kita bahwa hal itu memang benar.
Kriteria kebenaran yang digunakan adalah berfungsi atau tidaknya suatu pernyataan itu untuk kehidupan manusia. Pragmatisme adalah suatu pola pikir yang berlandaskan pada suatu konsep bahwa kebenaran suatu pernyataan adalah dinilai dari konsekuensinya secara praktis atau dengan kata lain suatu pernyataan dianggap benar kalau ia berfungsi atau ada efeknya secara praktis.
Ilmu pengetahuan itu dapat ditinjau dari segi proses atau dari segi keluaran. Dari segi proses maksudnya dari segi cara mendapatkan ilmu pengetahuan itu sedangkan dari segi keluaran maksudnya hasil dari proses itu atau kumpulan dari ilmu pengetahuan. Dari segi keluaran kita dapat membedakan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu:
1. Objektif
Pengetahuan
itu sesuai dengan objeknya, maksudnya adalah bahwa ada kesesuaian atau
dibuktikan dengan hasil penginderaan atau empirik.
2. Metodik
Pengetahuan
itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan
terkontrol.
3. Sistematik
Pengetahuan
ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan
lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan
kesatuan yang utuh.
4. Universal atau berlaku umum
Pengetahuan
itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau oleh beberapa
orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh
hasil yang sama atau konsisten.
Salah satu syarat ilmu pengetahuan adalah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Dengan metode ilmiah tentu saja diharapkan akan dihasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektivitas, konsistensi, sistematik, dan universal.
Langkah-langkah tersebut singkatnya terdiri dari empat langkah, yaitu:
1. Perumusan masalah, yang dimaksud dengan masalah di sini adalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti.
2. Penyusunan
hipotesis, adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan
jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis
juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus
diuji kebenarannya dalam suatu observasi atau eksperimentasi.
3. Pengujian
hipotesis, yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah fakta-fakta ini
dapat diperoleh melalui pengamatan langsung atau tidak langsung.
4. Penarikan
kesimpulan, didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data)
untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis
dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul mendukung pernyataan hipotesis.
Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis ditolak. Bila hipotesis
diterima maka kesimpulan yang diperoleh merupakan ilmu pengetahuan yang baru.
3. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang objeknya adalah alam dengan segala isinya. Ilmu Pengetahuan Alam sering juga disebut science atau sains dalam bahasa Indonesia. Sains juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang sistematik dari gejala-gejala alam.
Pada hakikatnya ilmu pengetahuan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam yang bidang sasarannya adalah alam semesta dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang bidang sasarannya adalah tingkah laku manusia. Ilmu Pengetahuan Alam pun berkembang menjadi dua cabang ilmu yang besar yaitu bidang ilmu Alam yang bidang sasarannya adalah benda-benda tak hidup dan bidang Biologi atau ilmu Hayat yang bidang sasarannya adalah makhluk hidup.
…… o0o ……
Pengertian Tentang
Filsafat Ilmu Pengetahuan Alam
1. Arti
Kata Filsafat
Kata
‘Filsafat’ berasal dari kata Yunani ‘Philosophia’. ‘Philos’
artinya ‘suka kepada’ dan ‘sophia’ artinya ‘kebijaksanaan’. Jadi philosophia secara
harfiah artinya ‘suka kepada kebijaksanaan’. Kata ‘Filsafat’ atau Philosophia pada
mulanya berarti pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
semesta.
Penemuan-penemuan baru atas dasar pengamatan mengubah pola berpikir manusia yang cenderung lebih percaya atas kebenaran induktif (atas dasar pengamatan) dari pada kebenaran filosof yang didasarkan atas pola berpikir deduktif. Maka philosophia terpecah menjadi dua aliran:
1. Aliran
yang mendambakan kebenaran atas dasar induktif, yang kemudian menjadi aliran
Epistemologi yang melahirkan metode ilmiah, dan
2. Aliran
yang mendambakan kebenaran yang lebih hakiki sifatnya, yang tak terjangkau oleh
pengalaman manusia. Aliran ini kemudian disebut Metafisika (di luar jangkauan
fisika).
2. Filsafat Sebagai Bagian dari Pengetahuan
Segala
sesuatu yang kita ketahui baik melalui pengamatan panca-indera, pemikiran, atau
dari manapun asal usulnya, semua itu merupakan pengetahuan. Jadi filsafat pun
merupakan pengetahuan. Pengetahuan manusia itu dapat digolongkan menjadi dua
bagian menurut sumbernya, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui usaha atau
pengalamannya sendiri dan pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan (wahyu Illahi).
Pengetahuan yang berasal dari usaha sendiri dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Pengetahuan
ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah.
2. Pengetahuan
filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui pikiran, tak terbatas pada
pengamatan panca-indera.
3. Pengetahuan
yang tak termasuk golongan satu dan dua.
3. Asal-Usul Filsafat
Sedikitnya
ada tiga hal yang mendorong atau memberi motivasi kepada manusia untuk
berfilsafat, yaitu keheranan, rasa ingin tahu yang sedalam-dalamnya, dan
kekaguman. Dari rasa heran orang akan terdorong untuk mencari jawab atas
pertanyaan mengapa demikian. Adalah suatu naluri manusia untuk mempunyai rasa
ingin tahu.
Sebagian dari rasa ingin itu dapat dijawab melalui pengamatan panca-inderanya. Namun sebagian besar yang lain tidak terjawab. Untuk menjawab pertanyaan itu semua manusia harus berpikir sedalam-dalamnya melampaui batas panca-inderanya. Pendorong munculnya filsafat yang ketiga adalah kagum. Orang yang merasa kagum selalu merasa dirinya kecil, lemah, sedangkan yang dikaguminya adalah besar dan bagus. Hal-hal semacam itulah yang mendorong orang berpikir tentang betapa besar dan hebatnya yang dikagumi itu. Kemudian mereka juga berpikir tentang dirinya yang merupakan bagian yang sangat kecil dan mungkin tidak berarti terhadap apa yang mereka kagumi itu. Jadi pada hakikatnya Filsafat itu apapun bentuknya adalah merupakan hasil olah pikir manusia yang sedalam-dalamnya tentang sesuatu hal.
4. Persamaan Antara Ilmu Pengetahuan dan Filsafat
Persamaan
yang jelas adalah bahwa keduanya berasal dari olah pikir manusia, keduanya
sama-sama mencari kebenaran. Namun berbeda dalam menetapkan kriteria kebenaran
tersebut, pada Ilmu Pengetahuan, kebenaran didasarkan atas kesesuaiannya dengan
kenyataan yang konkret, sedangkan dalam filsafat, kriteria kebenarannya
ditetapkan atas dasar logika deduksi. Bidang sasaran ilmu pengetahuan terbata
pada hal-hal yang bersifat nyata (fisik) sedangkan filsafat, bidang sasarannya
tidak terbatas pada dunia fisik; ia dapat melampaui hal-hal yang bersifat fisik
(metafisik).
5. Cabang-Cabang Filsafat
Ada
berbagai cabang filsafat menurut bidang sasarannya misalnya: Filsafat alam yang
bidang sasarannya adalah alam semesta dengan segala isinya disebut juga
Kosmologia. Filsafat manusia yang bidang sasarannya adalah manusia dengan
perilakunya, cara berpikirnya maupun seni dan budayanya disebut juga
Antropologia. Hal ihwal tentang tingkah laku manusia dalam bidang filsafat
disebut Etika yang mempermasalahkan baik dan buruknya perilaku manusia. Hal
ihwal tentang cara berpikir manusia disebut juga Logika, yaitu yang
mempermasalahkan tentang benar dan salah. Hal ihwal budaya manusia disebut
Estetika yang mempermasalahkan tentang keindahan. Ada juga Filsafat Agama atau
disebut juga sebagai Teologia.
6. Hakikat dan Bidang Telaah Filsafat
Filsafat
itu pada hakikatnya adalah penafsiran dari apa yang ada di alam semesta ini
dengan segala isinya melalui pemikiran untuk memperoleh kebenaran, makna,
tujuan, dan nilai-nilai. Untuk itu semua filsafat dapat menelaah segala sesuatu
atau objeknya melalui tiga sudut pandang, yaitu:
·
Sudut pandang ontologi, yang
mencari jawab atas pertanyaan “apa” sesungguhnya objek yang diselidiki itu.
·
Sudut pandang epistemologi, yang
mencari jawab atas pertanyaan dari mana asal-usul dari objek yang diselidiki.
·
Sudut pandang aksiologis, yang
mencari jawab atas pertanyaan “kemanakah akhir dari segala sesuatu” atau dapat
juga diartikan “apakah tujuan/manfaatnya”.
7. Filsafat
Ilmu Pengetahuan Alam
Filsafat
ilmu pengetahuan alam adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya untuk memperoleh
kebenaran, makna, tujuan, serta nilai-nilai ilmu pengetahuan tersebut bagi
kehidupan manusia.
…… o0o ……
Pola Berpikir
Manusia dari Zaman Batu sampai Pola Berpikir Deduksi
1. Zaman
Batu Purba (4.000.000 – 10.000 SM)
Sisa-sisa
budaya manusia yang dapat ditemui dari masa itu adalah berbagai batu yang jelas
dibentuk oleh manusia, kecuali batu mereka juga menggunakan tulang binatang
untuk alat, jelas dari adanya lubang pada tulang untuk memasukkan tali seperti
halnya lubang pada jarum masa kini. Penggunaan batu sebagai alat berburu dapat
ditafsirkan bahwa manusia pada masa itu telah mampu berpikir untuk dapat
membedakan mana batu yang dapat diguanakan untuk alat berburu dan mana yang
tidak, mana binatang yang enak disantap atau diburu dan mana yang tidak. Satu
langkah lebih maju dari membedakan adalah mengamati. Untuk dapat berburu
tentulah mereka mengamati kelakuan dari binatang buruannya itu.
Manusia pada masa itu telah pandai menggunakan alat, hal ini dapat diartikan mereka telah mampu meningkatkan efisiensi dari alat tubuhnya sendiri untuk memenuhi hidupnya. Pada zaman itu manusia juga telah dapat bercocok tanam atau bertani. Tentunya mereka telah mampu untuk memilih mana pucuk tanaman yang enak dimakan atau buah-buahan yang enak disantap. Kemampuan bertani berarti pula bahwa mereka telah mampu untuk membuat desain ataupun membuat rencana. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa manusia pada zaman itu telah pandai menulis maupun berhitung. Oleh karena itu, perkembangan pengetahuan mereka begitu lamban. Zaman ini disebut zaman pra sejarah.
2. Zaman Timbulnya Pola Berpikir Koheren (10.000 – 500 SM)
Pada
zaman ini telah timbul berbagai kerajaan besar di dunia, antara lain di negeri
Cina, India, Mesir, Babilonia, Athena, dan Yunani. Namun yang sangat menonjol
pengaruhnya dan masih terasa sampai saat ini adalah budaya yang ditinggalkan
oleh orang-orang Babilonia dari daerah Mesopotamia. Mereka ternyata telah
begitu tinggi tingkat berpikirnya. Berikut ini adalah beberapa cuplikan budaya
mereka untuk dapat kita simak bagaimana pola ataupun kemampuan berpikir mereka
itu dalam dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Yang pertama adalah dalam bidang perbintangan. Dalam pengamatannya terhadap peredaran bintang-bintang mereka telah sampai pada kesimpulan bahwa semua benda-benda angkasa itu beredar menurut garis edarnya masing-masing, dan semuanya terletak pada suatu sabuk (belt) besar yang melingkar “mengelilingi bumi” yang mereka sebut zodiak. Peredaran bintang-bintang itu dipergunakan untuk perhitungan waktu. Waktu satu tahun dihitung dari waktu yang digunakan oleh bintang itu beredar dari suatu titik sampai ke titik semula. Waktu satu bulan dihitung dengan memperhatikan peredaran bulan mengelilingi bumi dari suatu posisi sampai kembali ke posisi semula. Ternyata dalam satu tahun bulan beredar mengelilingi bumi dua belas kali jadi satu tahun sama dengan dua belas bulan.
Waktu satu hari dihitung dari peredaran matahari ‘mengelilingi bumi’ dari suatu titik ke titik semula. Dan ternyata dalam waktu satu bulan ada tiga puluh hari. Jadi satu tahun sama dengan tiga ratus enam puluh hari. Kenyataan-kenyataan itu membuat orang-orang Babilonia mempunyai system perhitungan Matematika kombinasi antara decimal dan Sexagesimal, artinya segala perhitungan didasarkan atas fraksi atau bagian dari enam puluh. Meskipun demikian mereka pada akhirnya membuat koreksi berdasarkan perhitungan matematika yang tepat. Mereka berkesimpulan bahwa satu tahun sama dengan 365,25 hari.
Dari kerajaan Mesir pada masa itu didapatkan sisa-sisa kebudayaan yang menunjukkan bahwa mereka juga telah pandai tulis baca serta matematika. Tulisannya didasarkan atas abjad dengan tanda-tanda bunyi yang kita kenal sebagai huruf hieroglif. Dalam bidang matematika orang Mesir telah mengenal bilangan phi () untuk menghitung luas suatu lingkaran. Mereka membagi hari menjadi dua bagian yaitu siang dan malam yang masing-masing dibagi menjadi dua belas jam. Terdapatnya pula peninggalan jam matahari yang didasarkan atas panjang bayang-bayang tongkat.
Dari negeri Cina ada dua hal yang menarik yaitu tulisannya yang didasarkan atas gambar-gambar. Dan juga tentang mesin hitung berupa abacus yang mungkin merupakan kalkulator tertua di dunia yang ternyata masih digunakan sampai saat ini.Dari kenyataan-kenyataan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa pada 1500 SM orang telah mampu berpikir abstrak.
Baik orang Babilonia maupun Mesir percaya kepada adanya dewa-dewa artinya mereka percaya ada suatu kekuatan gaib di luar jangkauan pengalaman yang nyata. Ini berarti pikirannya telah jauh melampaui batas pengalamannya. Pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman, pemikiran, dan kepercayaan semacam itu kita sebut mitos.
3. Zaman Timbulnya Pola Berpikir Rasional (600 SM – 200 M)
Zaman
ini dikenal sebagai zaman Yunani oleh karena ajaran-ajaran atau pola berpikir
orang Yunanilah yang paling dominan pada saat itu. Ciri perbedaan yang khas
antara pola berpikir orang-orang Babilonia dengan orang-orang Yunani adalah
dalam hal menetapkan kebenaran. Orang Yunani menggunakan rasional atau akal
sehat dengan metode deduksi. Sedangkan orang Babilonia memasukkan unsur
kepercayaan di dalam mencari kebenaran.
Seorang ahli pikir bangsa Yunani bernama Thales (624 – 565 SM) seorang astronom yang juga ahli di bidang matematika dan teknik. Ialah yang pertama kali berpendapat bahwa bintang-bintang mengeluarkan sinarnya sendiri sedangkan bulan hanya sekedar memantulkan cahayanya dari matahari. Dialah orang pertama yang mempertanyakan asal-usul dari semua benda yang kita lihat di alam raya ini. Ia berpendapat bahwa adanya beraneka ragam benda-benda di alam sebenarnya merupakan gejala alam saja bahan dasarnya amat sederhana.
Pendapat tersebut merupakan perubahan besar dari alam pikiran manusia masa itu. Pada masa itu, orang-orang beranggapan bahwa aneka ragam benda di alam itu diciptakan oleh dewa-dewa seperti apa adanya. Karena kemampuan berpikir manusia makin maju dan disertai pula oleh perlengkapan pengamatan, misalnya berupa teropong bintang yang makin sempurna, maka mitos dengan berbagai legendanya makin ditinggalkan orang. Mereka cenderung menggunakan akal sehatnya atau rasionya.
Orang-orang Yunani yang patut dicatat sebagai pemberi iuran kepada perubahan pola berpikir masa itu adalah Anaximander (610 – 547 SM) seorang pemikir kontemporer, ia adalah murid Thales. Juga Anaximenes (585 – 528 SM), Herakleitos (540 – 480 SM), dan Pythagoras (540 SM). Pythagoras terkenal di bidang matematika. Salah satu temuannya yang terpakai sampai sekarang adalah ‘dalil pythagoras’ tentang segitiga siku-siku, yaitu: “Kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya”. Pernyataan yang lain tentang segitiga oleh pithagoras adalah bahwa jumlah sudut suatu segitiga adalah 180o.
Yang lainnya adalah Demokritos (460 – 370 SM), Empedokles (480 – 430 SM), Plato (427 – 347 SM), dan Aristoteles (348 – 322 SM). Aristoteles merupakan pemikir terbesar pada zamannya. Ia membukukan intisari dari ajaran orang-orang sebelumnya. Ia membuang hal-hal yang tidak masuk diakalnya dan menambahkan pendapat-pendapatnya sendiri. Ajaran Aristoteles yang penting adalah suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika.
Orang besar 450 tahun setelah Aristoteles adalah Ptolomeus (127 – 151 SM). Pendapatnya yang patut dicatat ialah bahwa bumi adalah pusat jagat raya, berbentuk bulat, diam, setimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-bintang menempel pada langit dan berputar mengelilingi bumi sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui garis edarnya sendiri dan terletak antara bumi dan bintang.
Bila kita renungkan pola berpikir bangsa Yunani, lalu kita bandingkan dengan pola berpikir orang Babilonia, maka nampak ada perubahan yang mendasar yaitu mulai terpisahnya ‘kepercayaan’ dari ‘ilmu pengetahuan’. Bangsa Yunani bukan tidak percaya pada adanya dewa-dewa tetapi mereka tidak mencampuradukkan dalam khasanah pengetahuan yang mereka sebut ‘philosophia’ itu.
…… o0o ……
Zaman Timbulnya Ilmu
Pengetahuan Alam
1. Timbulnya
Pola Berpikir Induktif
Pengaruh
ajaran Aristoteles dapat bertahan sampai kurang lebih seribu lima ratus tahun.
Hal ini ditandai dengan tidak adanya penemuan-penemuan baru ataupun pola
berpikir yang baru. Sepanjang satu setengah abad seolah-olah terbuai oleh
ajaran-ajaran filsafat orang-orang Yunani. Sementara itu orang semakin terampil
di dalam membuat alat-alat untuk keperluan hidupnya termasuk alat-alat pengamat
bintang. Suatu perubahan terjadi karena makin sempurnanya alat pengamat bintang
dan semakin meningkatnya kemampuan berpikir manusia.
Hal ini ditandai dengan munculnya ajaran Nicolas Copenicus (1473 - 1543). Ia adalah seorang ahli bintang, matematika, dan ahli dalam bidang pengobatan. Tulisannya yang terkenal dan merombak pandangan manusia dari ajaran filsafat Yunani berjudul ‘De Revolutionibus Orbium Caelestium’, yang artinya ‘Peredaran Alam Semesta’. Dalam buku itu Copernicus berpendapat bahwa pusat dari alam semesta itu bukanlah Bumi seperti ajaran falsafah Yunani tetapi mataharilah yang menjadi pusatnya. Ajaran demikian disebut heliosentrisme. Buku tersebut tidak segera diterbitkan karena bertentangan dengan kepercayaan para penguasa pada masa itu, pokok-pokok ajarannya antara lain adalah:
·
Matahari adalah pusat dari solar
sistem. Di dalam sistem itu bumi adalah salah satu di antara planet-planet lain
yang beredar mengelilingi matahari.
·
Bulan beredar mengelilingi bumi
dan bersama bumi mengelilingi matahari.
·
Bumi berputar pada porosnya dari
barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan
bintang-bintang
Pengikut Copernicus yaitu Bruno (1548 – 1600) memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu:
·
Alam raya tak ada batasnya.
·
Bintang-bintang tersebar di
seluruh ruang angkasa.
Karena keberaniannya mengungkapkan pendapat yang bertentangan dengan penguasa pada saat itu, maka ia dianggap kemasukan setan lalu ia dibakar sampai mati pada tahun 1600. Salah seorang pelopor dari ilmu pengetahuan alam yang penting untuk dicatat adalah Galileo Galilei (1564 - 1642). Orang Italia ini dengan berani mengumumkan penemuannya dengan teleskopnya yang mutakhir pada saat itu, yang bertentangan dengan pandangan penguasa. Ia membenarkan teori Copernicus tentang heliosentrisme yang jelas bertentangan dengan ajaran agama saat itu yang berpandangan homosentris atau geosentris.
Pendapat lain yang didasarkan atas observasi dan eksperimental ialah tentang adanya gaya percepatan dari benda-benda yang jatuh ke bumi, yang bertentangan dengan ajaran Aristoteles. Pelopor ilmu pengetahuan alam lain yang perlu dicatat adalah Johanes Kepler (1571 – 1630). Orang Jerman ini mempunyai pandanan yang sangat penting yang merupakan reformasi dari pengetahuan yang telah ada tentang peredaran alam semesta. Pendapatnya itu didasarkan atas penggunaan matematika sebagai alat bantu empirik untuk menarik kesimpulan. Ia menyelidiki hukum-hukum ikatan antara anggota-anggota tatasurya. Pendapatnya kita kenal sebagai hukum Kepler, yaitu:
·
Planet-planet bergerak
mengelilingi matahari tidak dalam bentuk lingkaran yang bulat tetapi berbentuk
elips, di mana matahari merupakan salah satu titik pusatnya.
·
Sebuah planet dalam geraknya
mengelilingi matahari tidak uniform tetapi dengan cara sedemikian rupa sehingga
sebuah garis yang ditarik dari planet tersebut ke matahari bergeser membentuk
bidang yang sama luasnya pada waktu yang sama.
2. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Zaman Modern (1600 – 1900)
Yang
menjadi perbedaan antara IPA zaman modern dengan IPA sebelumnya adalah
digunakan matematika atau statistika untuk menetapkan kebenaran dengan
perkataan lain ilmu pengetahuan zaman modern dapat disebut sebagai Ilmu
Pengetahuan Alam kuantitatif karena selalu menggunakan pengukuran-pengukuran
serta perhitungan-perhitungan matematika. Sedangkan Ilmu Pengetahuan Alam
sebelum zaman ini cukuplah dikatakan ilmiah bilamana suatu pernyataan itu
sesuai dengan objeknya (objektif) yang didasarkan atas pengamatan panca indera,
atau dengan kata lain IPA semacam ini dapat disebut sebagai IPA kualitatif.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa cuplikan berupa temuan-temuan dari masa
itu yang ternyata merupakan masa penemuan ilmu pengetahuan baru yang luar biasa
banyaknya.
1. Christian Huygens (1629 - 1695)
Ia
mempunyai penemuan yang sangat penting di bidang cahaya, ia menyatakan atas
hasil percobaannya bahwa cahaya bergerak dengan kecepatan 600.000 kali
kecepatan suara. Penemuan itu bertentangan dengan pengetahuan manusia
sebelumnya melalui ajaran filsafat Yunani yang menyatakan bahwa cahaya merambat
dengan tanpa memerlukan waktu. Temuan yang lain dari Huygens adalah hukum
tentang gerak bandulan. Ia mengemukakan suatu rumusan sebagai berikut:
T =
waktu dalam detik
π =
3,1416…
l =
panjang bandulan dalam cm
g =
gravitasi bumi
2. Newton (1643 – 1727)
Ia
seorang ahli dalam bidang matematika maupun fisika. Temuannya yang sangat
penting adalah tentang adanya gaya gravitasi yang dapat memberi keterangan
tentang adanya gaya tarik menarik antara matahari, bumi, bulan, serta
planet-planet. Teorinya tentang gaya tarik-menarik antara dua benda sangat
terkenal dan dirumuskan sebagai berikut:
K=
gaya tarik-menarik
m =
massa benda
r =
jarak antara dua benda
f =
suatu konstanta (koefisien)
3. Lavoiser (1743 – 1794)
Abad
tujuh belas dan delapan belas ini dapat juga disebut sebagai zaman kejayaan
matematika. Hal ini disebabkan karena banyaknya dalil-dalil matematika yang
ditemukan dan yang langsung dikaitkan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
Alam. Salah satu aliran yang sangat terkenal adalah sistem Euclids, sehingga
matematika pada zaman ini dijuluki sebagai ‘The Queen of Science’.
…… o0o ……
Peranan IPA dalam
Perkembangan Masyarakat
1. Peranan IPA sampai Abad 17
Salah seorang tokoh yang dapat dianggap sebagai pelopor
lahirnya Ilmu Pengetahuan Alam di samping Galileo Galilei adalah Francis Bacon
(1560 – 1626) yang ajarannya dalam menentukan kebenaran dengan menggunakan
pengumpulan fakta sebanyak-banyaknya kemudian menarik kesimpulan secara umum.
Inilah metode induktif yang dikenal sampai sekarang. Abad ke-17 ini ditandai dengan sederetan
penemuan-penemuan hasil eksperimentasi. Berikut ini adalah beberapa cuplikan
hasil usaha di bidang IPA yang membawa pengaruh terhadap perkembangan
masyarakat.
Di bidang kimia, ditemukan logam-logam baru melalui teknik oksidasi-reduksi, destilasi, dan amalgamasi. Juga ditemukan senyawa merkuri yang pada masa itu dapat digunakan untuk pemberantasan penyakit kotor. Di bidang navigasi dan astronomi, diadakan perbaikan-perbaikan dalam peta navigasi. Dunia baru di bidang jasad mikro diungkapkan orang dengan ditemukannya mikroskop oleh Leeuwenhoek (1632 – 1723). Dari alat itu pula ditemukan spermatozoa yang dapat dianggap sebagai sumber keturunan.
Buku IPA ternyata sangat penting artinya bagi perkembangan pola berpikir manusia. Bila pada zaman Yunani buku ‘Metafisika’-nya Aristoteles merupakan buku pintar dari filsafat Yunani, dalam zaman modern ini Newton telah menyusun buku yang diberi judul ‘De Philosophiae Naturalis Principia Mathematica’, yang berisi segala Ilmu Pengetahuan Alam yang ada pada masa itu.
2. Peranan IPA dalam Perubahan Ekonomi dan Sosial
(Tinjauan sampai Abad 19)
Abad ke-19 merupakan abad ditemukannya mesin-mesin.
Dengan mesin berarti orang dapat memperoleh tenaga penggerak dengan kapasitas
yang besar dan oleh karena itu tumbuhlah industri-industri dalam ukuran besar.
Teknik-teknik baru juga melanda bidang pertekstilan, pertanian, dan perkapalan.
Sementara itu mesin disempurnakan, diberi roda sehingga dapat bergerak. Maka
mulailah abad perkeretaapian.
Temuan yang besar pengaruhnya di samping bidang mesin ialah yang berkenaan dengan listrik. Awal penemuan listrik ini masih merupakan barang aneh yang tidak diketahui kegunaannya. Tokoh-tokoh yang patut dikenal di bidang kelistrikan ini antara lain adalah Stephe Gray (1666 – 1736) yang menemukan konduktor dan non-konduktor. Dufay yang dilanjutkan oleh Franklin tentang adanya listrik positif dan negatif. Coulomb tentang gaya tarik elektromagnet, Volta (1745 – 1827) menemukan baterai. Oersted tentang elektromagnet, Faraday tentang induksi elektromagnet, Maxwell tentang bidang elektromagnet. Baru pada pertengahan abad 19 listrik dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setelah ditemukan mesin listrik (generator) yang dipelopori oleh Siemens (1823 – 1883).
Bidang kimia dan biologi ternyata tidak banyak memberi
sumbangan pada perubahan sosial ekonomi, namun yang patut dicatat adalah adanya
perubahan mendasar tentang pola berpikir. Tokoh-tokoh ilmu kimia yang perlu
dicatat pada masa itu adalah Priestly (1723 – 1804), penemu gas oksigen.
Berzelius (1779 – 1848) yang menemukan bahwa garam merupakan netralisasi dari
asam dan basa. Dumas dan Liebig menyatakan bahwa zat-zat organik (yang berasal
dari jasad hidup) itu terdiri dari karbon, hidrogen, dan nitrogen. Satu temuan
yang penting artinya di bidang ilmu kimia adalah hukum periodik untuk unsur-unsur
oleh Mendeleyeff (1869). Ia menyusun unsur-unsur dalam suatu tabel secara
berurutan menurut berat atomnya.
Di bidang biologi antara lain Carl Linnaeus (1707 – 1778). Dialah yang pertama membuat klasifikasi semua jenis tumbuhan maupun binatang dari seluruh dunia. Erasmus Darwin (1731 – 1802) yang menjadi sangat terkenal dengan teori evolusinya.Kemudian, L. Pasteur (1855) dengan teori bakteriologinya, ternyata mengubah pola pengobatan masa itu misalnya pencegahan penyakit menular dengan cara imunisasi.
3.
Dampak
IPA dan Teknologinya Terhadap Sistem Sosial dan Ekonomi
Dengan ditemukannya mesin-mesin maka mulailah berkembang
industri-industri besar. Kemakmuran atas hasil industri yang melimpah
menjadikan para pemilik modal menjadi kaya raya dan timbul pula kelompok kelas
pedagang yang juga kaya raya. Kelompok pemilik modal yang kaya itu disebut kaum
kapitalis. Di lain pihak kaum buruh ditentukan nasibnya oleh kaum kapitalis
yang sering mementingkan kepentingannya sendiri untuk mencari keuntungan
sebesar-besarnya dan kurang memperhatikan nasib kaum pekerja. Kelompok kaum
pekerja ini kemudian bersatu untuk memperbaiki nasibnya maka timbullah kaum
sosialis.
…… o0o ……
Peranan
IPA dan Teknologinya dalam Abad Ke-20
1.
Atom
dan Tenaga Atom
Suatu ciri khas dari abad ke-20 adalah ditemukannya tenaga atom. Dimulai sejak
ditemukannya gejala radioaktivitas hasil peluruhan zat radioaktif oleh suami istri Polandia
Piere Curie (1859 - 1906) dan Marie Curie (1867 - 1934). Mereka menemukan
gejala radioaktivitas dari uranium dan ditemukan pula unsur-unsur baru yaitu
polonium dan radium.
Rutherford (1871 – 1937) melanjutkan penelitian terhadap gejala radioaktifitas dan menemukan bahwa unsur-unsur radioaktif mengeluarkan tiga jenis sinar yang berbeda sifat-sifatnya. Sinar-sinar itu adalah sinar yang merupakan partikel helium, sinar, dan sinar γ. Rutherford dengan bekerja sama dengan Moseley dan Niels Bohr berhasil mengungkapkan teori atom Rutherford-Bohr, yaitu bahwa atom itu terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh kulit atom yang terdiri dari elektron-elektron.
Pada tahun 1915 Albert Einstein mengemukakan teori relativitasnya yang dapat menggambarkan secara matematis hubungan antara energi dengan massa suatu zat, dengan rumus yang sangat terkenal:
E = mc2
E = energi
m = massa
c = kecepatan cahaya
Ini berarti benda itu dapat dipandang sebagai suatu
bentuk dari tenaga. Berikut akan dijelaskan contoh dari pemanfaatan tenaga
atom.
1. Atom Sebagai Sumber Tenaga
Meskipun orang telah dapat membuat berbagai reaksi untuk
memecah inti atom tetapi untuk tujuan pengambilan tenaga atom biasanya
digunakan unsur uranium dengan isotop 235 yang ditembak dengan netron. Panas
yang timbul sebagai hasil reaksi inti yang sangat besar itu dalam reaktor atom
tidak langsung dapat digunakan tetapi diubah bentuknya menjadi tenaga mekanik
dengan cara memanaskan air sedemikian rupa sehingga uap air yang terbentuk
itulah yang akan menggerakkan turbin pemutar generator listrik.
2. Atom Untuk Peningkatan Kesejahteraan Manusia
Seperti yang telah diuraikan terdahulu, unsur-unsur radio
aktif meluruh dengan mengeluarkan sinar-sinar alfa, beta, dan gamma.
Sinar-sinar tersebut mempunyai pengaruh-pengaruh tertentu terhadap jasad hidup.
Yang sering dimanfaatkan orang adalah sinar gamma yang mempunyai sifat
mematikan pada suatu dosis yang tinggi, menghambat pertumbuhan pada suatu dosis
yang rendah, serta dapat pula mengubah sifat-sifat genetika dari suatu makhluk
hidup.
Sifatnya yang mematikan dapat digunakan untuk mematikan hama. Bakteri-bakteri pembusuk juga dapat dimatikan. Dalam hal ini sangat penting untuk pengawetan makanan juga dapat digunakan untuk sterilisasi. Keuntungan lainnya adalah tidak perlu suhu yang tinggi maupun penggunaan bahan-bahan kimia.
Sifatnya yang menghambat pertumbuhan dapat digunakan untuk mengawetkan kentang maupun umbi-umbian yang lain. Sifatnya yang dapat mengubah sifat-sifat yang menurun yang disebabkan oleh adanya mutasi dari gen, dapat digunakan untuk mencari bibit-bibit unggul.
Sifat unsur radioaktif dapat juga digunakan dalam industri maupun kedokteran. Dalam bidang industri misalnya untuk pengawetan kayu, membuat serat sintetik yang mempunyai sifat menguntungkan bagi manusia misalnya dapat menyerap air dan tidak panas; proses penyamakan kulit dan sebagainya. Dalam bidang kedokteran dapat digunakan untuk menetapkan lokasi tumor pada otak, kanker, atau adanya kelainan-kelainan pada paru-paru, kelenjar gondok, ginjal, dan lain-lain.
2.
Bidang
Kelistrikan
Sederetan nama-nama besar di bidang kelistrikan telah
muncul pada abad ke-19, antara lain: Ampere, A.m (1775 c 1836) penemu hukum-hukum elektronika. Kemudian,Faraday, M (1791 – 1867) seorang ahli fisika yang juga meneliti
pengaruh listrik terhadap perubahan zat (kimia), penemu hukum-hukum kimia listrik juga terkenal
dengan teori medannya. Maxwell, J.C. (1831 – 1879), terkenal dengan teori medan
listriknya. Dia pula yang mengaitkan kelistrikan dengan cahaya. Ohm, G.S (1789
– 1854), dialah yang pertama kali dapat menurunkan tegangan listrik dengan
memberikan suatu tahanan. Hertz, H.R. (1857 – 1894), dialah yang pertama
membuktikan bahwa gelombang elektro itu sama sifatnya dengan gelombang cahaya
biasa, hanya berbeda frekuensinya.
Berikut adalah beberapa cuplikan perkembangan elektronika pada abad ke-20.Guglielmo Marconi (1874 – 1937) menemukan radio-telegrafi. Radio-telegrafi ini oleh orang Inggris disebut ‘wireless’ atau ‘tanpa kawat’. Thomas A. Edison (1874 – 1931), hak ciptanya yang penting adalah lampu listrik, dan gambar hidup. Watson dan Watt (1935) menemukan layar radar. Ide untuk mentransmisikan gambar telah direalisasi oleh Alexander Bain (1842) orang Skotlandia.
Orang yang juga patut disebut namanya adalah C.R. Carey (1875), dialah yang menemukan prinsip transmisi suatu objek yang masih digunakan sampai sekarang yaitu bahwa gambar itu dipecah menjadi titik-titik sinyal listrik; masing-masing sinyal itu dipancarkan lalu ditangkap dan dibentuk kembali menjadi gambar semula. Paul Nipkow dari Jerman (1884) juga merupakan salah seorang pelopor. Ia menciptakan cara mentransmisikan gambar melalui sebuah piringan yang berlubang-lubang melingkar mendekati pusatnya. Piringan itu berputar sehingga semua bagian dalam gambar akan sempat diintai melalui lubang itu lalu ditangkap dan ditransmisikan oleh foto sel.
Suatu tabung TV yang disebut “ICONOSCOP” yaitu tabung
sekaligus layar TV diciptakan oleh Vladimir K. Zwory Kim (1923). Bentuk yang lebih sempurna dari Iconoscop ialah
Kinoscope yaitu tabung sekaligus layar TV yang terdapat dalam setiap pesawat
terdapat dalam setiap pesawat TV sekarang ini. Satu lagi alat
elektronika yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia adalah komputer.
Komputer adalah alat yang menggunakan perangkat elektronika dan berfungsi
sebagai alat penyimpan data maupun informasi.
3.
Bidang
Biologi
Berikut ini adalah beberapa cuplikan yang penting artinya
bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam maupun bagi peningkatan kesejahteraan
manusia.
·
Pertama-tama
adalah vitamin, zat
yang vital bagi tubuh, artinya bila tubuh kita tidak diberi zat itu secara
cukup, akan terjadi kelainan atau sakit dalam tubuh kita. Jumlah penelitiannya
banyak, namun yang menonjol adalah Frederick Gowland Hopkin (1861 – 1947).
·
Temuan
lain adalah hormon. Orang yang berjasa dalam hal ini adalah E.H. Starling
(1866 – 1927). Berbeda dengan vitamin, hormon dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, yang
dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar tertentu.
·
Virus, makhluk yang misterius ini terungkap dengan jelas atas
jasa ilmuwan Rusia bernama Ivanovsky (1892).
·
Penicilin,
yaitu suatu zat antibiotik. Penicilin berasal dari jamur Penicillium.Jamur itu sendiri sebenarnya telah lama dikenal orang, tetapi
baru setelah hasil percobaan Fleming (1881 – 1955) pada tahun 1929 yang
menemukan bahwa zat yang dihasilkan oleh jamur itu dapat membunuh bakteri tanpa
meracuni bahwa zat yang dihasilkan oleh jamur itu dapat membunuh bakteri tanpa
meracuni makhluk hidup di mana bakteri itu tinggal.
·
Ilmu
keturunan dan rekayasa genetika. Perintis utama dari ilmu ini adalah seorang
biarawan bangsa Austria pada abad 19 yaitu Gregor Mendel (1822 – 1844).
…… o0o ……
Apa
Sebenarnya IPA Itu?
1.
Hakikat
Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut pendapat dari Nash, L.K. dalam bukunya ‘The
Nature of Natural Science’. Ia mengatakan bahwa IPA itu dipandang sebagai
suatu cara atau metode untuk dapat mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah
dunia. Cara memandang IPA bersifat analitis, ia melihat sesuatu secara lengkap
dan cermat serta dihubungkannya dengan objek yang diamati itu. IPA dipandang sebagai suatu pola pikir logis dan seragam. Lalu apa dan bagaimana pola pikir logis dan seragam itu yang tak lain adalah metode ilmiah.
Sebuah buku karangan J.D. Bernal yang berjudul ‘Science in History’. Di dalam isi buku tersebut, Bernal menyarankan untuk dapat memahami sains atau IPA haruslah melalui pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu. Ia menonjolkan adanyalima aspek yaitu IPA dapat dipandang:
·
Sebagai
suatu institusi,
·
Sebagai
suatu metode,
·
Sebagai
suatu kumpulan pengetahuan,
·
Sebagai
suatu faktor utama dalam memelihara dan mengembangkan produksi,dan
·
Sebagai
salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia
terhadap alam semesta.
Sidney Morgenbesser dalam bukunya yang berjudul ‘Philosophy of Science Today’membahas tentang ‘The Nature and Aims of Science’ yang dikarang oleh Ernest Nagel. Menurut Nagel, IPA dapat dilihat dari tiga aspek. Secara singkat ketiga aspek itu adalah sebagai berikut:
·
Aspek
tujuan, IPA adalah sebagai alat untuk menguasai alam, dan untuk memberikan
sumbangan kepada kesejahteraan umat manusia.
·
IPA
dapat dilihat sebagai suatu pengetahuan yang sistematik dan tangguh dalam arti
merupakan suatu hasil atau kesimpulan yang didapat dari berbagai peristiwa.
·
Aspek
ketiga adalah bahwa sains dapat dilihat sebagai suatu metode.
Ada satu buku lagi yang juga menjawab pertanyaan “what is science?”, yaitu yang berjudul ‘UNESCO Handbook for Science Teachers’ yang diterbitkan oleh UNESCO Paris. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa “Science is what scientists do”,maksudnya, pertama adalah mengumpulkan pengetahuan ilmiah sehingga menjadi ‘body of scientific knowledge’ dan yang kedua adalah suatu proses untuk mendapatkan ‘scientific knowledge’ itu.
…… o0o ……
Fungsi
Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk mengenal apa IPA itu, kita juga dapat menjelaskan
melalui segi fungsinya. Dari berbagai pustaka dapat dirangkum bahwa fungsi IPA
itu ada lima, yaitu untuk:
1.
Membangun
pola berpikir
2.
Menjelaskan
adanya hubungan antara berbagai gejala alam
Dalam menjelaskan sesuatu, IPA mempunyai ciri-ciri yang
khusus, yaitu :
1.
Analitis,
artinya lengkap mendeskripsikan semua bagian dari objek penelitiannya, serta
hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.
2.
Logis,
artinya dapat diterima oleh akal.
3. Sistematis, artinya disusun secara logis dan sistematis sehingga tampak jelas
tata urutan serta hubungan satu dengan yang lain dan jelas pula bahwa tidak ada
kebenaran ilmu pengetahuan yang bertumpang tindih dalam arti berlawanan satu
dengan yang lain.
4.
Kausatif,
maksudnya IPA menjelaskan mengapa segala gejala alam itu terjadi.
5.
Kuantitatif,
yang meliputi tiga arti:
·
Kesimpulan
yang diuji
kebenarannya melalui statistika,
·
Penjelasannya
disertai dengan angka-angka dengan besaran hasil pengukuran atau dengan
rumusan-rumusan matematika,
·
Kuantitatif
dalam artiannya yang tak langsung menyatakan kecermatan pengukuran.
Menurut Carl Hempel ada dua tujuan IPA dalam menjelaskan berbagai gejala alam ini, yaitu:
·
Untuk
ha yang bersifat praktis, maksudnya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia.
·
Untuk
memenuhi hasrat ingin tahu.
3. Meramalkan
Peramalan dari IPA ini adalah peramalan yang didasarkan
atas adanya konsistensi atau keteratura dari gejala-gejala alam. Kunci
pokok dari sesuatu yang dapat digunakan untuk meramalkan itu adalah adanya
keteraturan yang konsisten.
4.
Menguasai
atau mengontrol alam guna kesejahteraan manusia
Dengan IPA orang bisa mengolah sumber daya alam. Orang jua dapat mendirikan industri-industri untuk menghasilkan
barang-barang bagi kesejahteraan manusia. Dengan IPA orang dapat mempermudah
hubungan komunikasi maupun transportasi. Dengan IPA orang dapat mencegah atau
menghindari malapetaka akibat gejala alam.
5.
Melestarikan
berbagai gejala alam
Suatu gejala alam mungkin sekali tak terulang kejadiannya
sehingga IPA dalam hal ini selaku kumpulan pengetahuan yang logis dan
sistematis secara tak langsung merekam gejala-gejala alam, misalnya kehadiran
komet, pergeseran benua, perubahan flora dan fauna.
…… o0o ……
Anatomi
Ilmu Pengetahuan
1.
Hukum
Hukum dalam IPA merupakan suatu pernyataan yang
mengungkapkan adanya hubungan antara gejala alam yang konsisten. Karena
konsistennya itulah maka hukum dapat digunakan untuk meramalkan. Adapun
yang perlu diingat untuk memahami hukum ini adalah:
1.
Suatu
pernyataan,
2.
Menyatakan
adanya hubungan antara fakta,
3.
Telah
diuji kebenarannya oleh ahli di bidang itu,
4.
Bersifat
universal,
5.
Dapat
digunakan untuk meramalkan,
6.
Berlaku
pada kondisi yang terbatas,dan
7.
Peramalan
hanya cocok bila kondisi tertentu yang terbatas itu terpenuhi.
2.
Teori
Menurut Kerlinger (1973) yang terjemahannya sebagai
berikut. “Suatu teori adalah seperangkat pengertian (konsepsi) definisi dan
proposisi yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis
dari berbagai fenomena dengan mengungkapkan adanya hubungan yang spesifik antar
variabel, dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
tersebut.”
Teori memiliki tiga fungsi, yaitu:
1. Menjelaskan, yang dijelaskan bisa saja berupa suatu hukum, bisa juga suatu gejala alam yang sederhana,
dan dapat pula hubungan antar berbagai gejala alam.
2. Memahamkan, fakta-fakta dari gejala alam yang berserakan di atas bumi
dan alam semesta ini bila dirapihkan atau dibuat menjadi teratur dan sistematis
maka akan mudah dipahami adanya saling keterkaitan secara teratur satu terhadap
yang lain mengikuti ‘hukum alam’.
3. Meramalkan, dari keteraturan ataupun sistematisasi fakta-fakta atau
fenomena alami tadi dapat pula ditarik suatu kesimpulan atau ramalan.
3.
Postulat
Secara
singkat, potulat dapat diartikan sebagai suatu anggapan dasar yang kebenarannya tidak
dipertanyakan lagi atau dianggap benar.
4.
Prinsip
atau Azas
Prinsip atau azas dalam Ilmu Pengetahuan Alam dapat
diartikan sebagai suatu pernyataan yang mengandung kebenaran yang bersifat
mendasar dan berlaku umum. Prinsip atau azas inilah yang sebenarnya melandasi
kebenaran suatu hukum.
…… o0o ……
Metode
Ilmiah
Dalam IPA, pengetahuan itu dianggap benar bila sesuai
dengan objeknya. Atas hal itu, ada suatu paham atau aliran yang disebut
‘fenomenalisme’. Bertolak dari fenomenalisme,IPA hanya terdiri dari suatu identifikasi, klasifikasi,
dan kodifikasi dari berbagai fenomena alam yang kita amati. Fenomena dapat
diartikan sebagai hubungan serta sifat-sifat dari benda. Pelopor dari paham ini
adalah Patricius. Pahamnya ini didorong oleh ketidakpuasaan terhadap
teori-teori yang diciptakan para astronom yang penuh dengan kira-kira ataupun
dugaan-dugaan. Pelopor
lain dari fenomenalisme adalah Barkeley yang melandasi pendapatnya atas tiga
prinsip yaitu:
1.
Tidak
ada bedanya antara fakta yang didapat dari hasil pengamatan dengan apa yang
kita pahami tentang fakta itu,
2.
Hubungan
antar gejala alam itu adalah sangat teratur karena diatur oleh Tuhan, bila
tidak teratur itu adalah kesalahan pengamatan kita,
3.
IPA
harus tetap dikaitkan dengan identifikasi dari hasil pemikiran manusia.
Ada paham lain yang disebut Realisme. Paham ini
mendambakan akan realita dari teori-teori maupun terminologi dari IPA. Paham
realisme mempunyai kaidah secara skematis sebagai berikut:
1.
Istilah-istilah
teoretis dapat mengacu kepada suatu realita hipotetis,
2.
Realita
hipotetis itu adalah yang diharapkan menjadi realita,
3. Realita yang diharapkan tersebut adalah ‘demonstrable’
artinya dapat ditunjukkan kenyataannya secara gestural.
Menurut Isaac dan Michael (1980), ada sepuluh langkah
dasar yang harus ditempuh yaitu:
1.
Mengidentifikasikan
lingkup masalahnya,
2.
Mengadakan
survey kepustakaan yang berkenaan dengan permasalahannya,
3. Merumuskan permasalahannya yang sebenarnya dalam bentuk
yang jelas, dengan menggunakan istilah yang khusus,
4.
Merumuskan
hipotesis yang dapat diuji dan mendefinisikan konsepsi-konsepsi dan dasar
variabelnya,
5.
Menyatakan
asumsi-asumsi sebagai landasan dasar yang memberikan petunjuk penafsiran
kesimpulan yang akan didapat,
6.
Menyusun
desain penelitian untuk mencapai validitas internal maupun external yang
maksimal,
7.
Menetapkan
cara pengumpulan data,
8.
Pemilihan
cara analisis data,
9.
Pelaksanaan
program penelitian,
10.
Penilaian
hasil dan penarikan kesimpulan.
…… o0o ……
Nilai-Nilai
Ilmu Pengetahuan Alam
1.
Nilai-Nilai
Sosial dari IPA
1.
Nilai
etik dan estetika dari IPA
Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai nilai-nilai etik dan
estetika yang tinggi. Nilai-nilai itu terutama terletak pada sistem yang
menetapkan ‘kebenaran yang objektif’ pada tempat yang paling utama. Adapun
proses IPA itu sendiri dapat dianggap sebagai suatu latihan mencari,
meresapkan, dan menghayati nilai-nilai luhur.
2. Nilai moral atau humaniora dari IPA
Nilai-nilai moral atau humaniora dari IPA nampaknya mempunyai dua muka yang
berlawanan arah. Muka yang menuju kepada cita-cita kemanusiaan yang luhur
sedang muka yang lain menuju kepada tindak immoral yang tidak saja dapat
melenyapkan nilai-nilai luhur namun dapat melenyapkan eksistensi manusia itu
sendiri.
IPA dan teknologi sekedar alat yang sangat tergantung
dari manusianya yang berada di belakang alat itu, untuk apa itu akan digunakan.
Dengan kata lain, IPA itu sendiri adalah ‘suci’, yang tidak suci itu ialah
manusianya.
3.
Nilai
ekonomi dari IPA
Seorang ahli IPA, mungkin ia telah bertahun-tahun
melakukan suatu penelitian. Katakanlah ia menemukan suatu kaidah dari suatu
fenomena tertentu. Apakah temuannya itu mempunyai niali ekonomi? Memang tidak
dapat dikatakan dengan tegas karena nilai ekonominya tidak langsung. Ini baru
menjadi kenyataan bila temuan itu dapat digunakan untuk memproduksi sesuatu
yang bermanfaat bagi masyarakat.lain daripada itu, bagi sang penemu,
keberhasilannya itu dapat meningkatkan harga diri atau kepercayaan masyarakat
terhadap dirinya. Ini berarti temuannya itu dapat memberi ‘nilai tambah’ bagi
dirinya.
2.
Nilai-Nilai
Psikologis/Paedagogis IPA
1.
Sikap
mencintai kebenaran
IPA selalu mendambakan kebenaran yaitu kesesuaiannya
pikiran dan kenyataan. Oleh karena itu mereka yang selalu terlibat dalam proses
IPA diharapkan mendapatkan imbas atau dampak positif berupa sikap ilmiah yang
demikian itu.
2.
Sikap
tidak purbasangka
Kita boleh saja mengadakan dugaan yang masuk akal
(hipotesis) asal dugaan itu diuji kebenarannya sesuai dengan kenyataannya atau
tidak, baru menetapkan kesimpulan. Dalam kehidupan sehari-hari sikap
purbasangka sangat sering menimbulkan bencana pertengkaran dan hidup ini
menjadi tidak tenang dan tidak bahagia.
3.
Sadar
bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak
Kesimpulan
seorang ilmuwan dapat hanya berlaku untuk sementara atau menyadari bahwa
pengetahuan yang ia dapat itu baru sebagian, maka hal ini akan menjadikan orang
itu bersikap rendah hati dan tidak sombong.
4.
Yakin
akan adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini
Dengan mempelajari tentang hubungan antar gejala alam dan
mendapatkan/menemukan adanya kaidah-kaidah atau hukum-hukum alam yang ternyata
begitu konsisten aturan-aturannya maka orang akan menyadari bahwa alam semesta
ini telah ditata dengan sangat teratur. Hal ini dapat memberikan pengaruh
positif untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.
Bersikap
toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain
Menyadari bahwa pengetahuan yang ia miliki bersifat tidak
mutlak sempurna maka ia dapat menghargai pendapat orang lain ternyata lebih
mengetahuinya atau lebih sempurna untuk memperbaiki, melengkapi, maupun untuk
meningkatkan pengetahuannya.
6.
Bersikap
tidak putus asa
Orang-orang yang berkecimpung dalam IPA, mereka menggali
atau mencari kebenaran. Mereka akan bahagia bila mendapatkan kebenaran yang
mereka yakini itu. Apalagi bila kebenaran itu juga dapat membuat orang lain
sejahtera dan bahagia dalam hidupnya. Oleh karena itu mereka tidak pernah putus
asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran itu walaupun seringkali tidak
memperoleh apa-apa.
7.
Sikap
teliti dan hati-hati
Seorang ilmuwan IPA memiliki sifat teliti dalam melakukan
sesuatu serta hati-hati dalam mengambil kesimpulan ataupun dalam mengelurkan
pendapatnya.
8. Sikap ‘curious’ atau ‘ingin tahu’
Para ilmuwan atau mereka yang berkecimpung dalam IPA akan
didorong untuk ingin tahu lebih banyak, karena ilmu pengetahuan itu merupakan
sistem yang utuh sehingga pengetahuan yang satu akan menunjang untuk mudah
memahami yang lain, dan pengetahuan yang mereka dapatkan tentu akan memberikan
‘reinforcement’ untuk mendorong mereka mencari tahu lebih banyak.
9.
Sikap
optimis
Ilmuwan IPA selalu optimis, karena mereka sudah terbiasa
dengan suatu eksperimentasi yang tak selalu menghasilkan sesuatu yang mereka
harapkan, namun bila berhasil, temuannya itu akan memberikan imbalan
kebahagiaan yang tak ternilai dengan uang. Oleh karena itu ilmuwan IPA
berpendirian bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin dikerjakan.
3.
Keterbatasan
IPA
1.
IPA
tidak menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan, karena IPA sengaja
membatasi diri pada alam fisik.
2.
IPA
tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek pengamatannya
3. IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yang
mempermasalahkan tingkah laku yang baik atau buruk. Juga tak menjangkau masalah
estetika yang tersangkut paut dengan keindahan. Juga tidak mungkin tentang
sistem nilai.
…… o0o ……
Ilmu
Pengetahuan Alam dan Masa Depan
1.
Komunikasi
Teknologi di bidang ini semakin maju, dalam waktu dekat
mendatang diharapkan adanya auviphone telah membudaya dalam rumah-rumah tangga.
Sambungannya dengan komputer akan menjadikan suatu sajian informasi yang luar
biasa sehingga diperkirakan akan mempengaruhi evolusi dari volume otak manusia.
Langkah lebih lanjut diharapkan dapat berkomunikasi dengan ETI yaitu manusai
cerdas dari luar tata surya kita.
2.
Komputer
Orang akan semakin akrab bahkan akan menjadi bagian dari
kebudayaan kehidupan sehari-hari. Robot menjadi semakin populer bahkan kita
dapat membeli robot pembantu rumah tangga.
3.
Teknologi
Energi
Energi pengganti dari matahari akan semakin membudaya
namun nampaknya yang dominan adalah penggunaan energi nuklir. Dengan
menyadari akan bahayanya manusia mungkin berpikir bahwa pemilihan
alternatif ini tak dapat dihindarkan.
4.
Beberapa
Masalah Dunia pada Masa Mendatang
Banyak masalah dunia yang harus kita hadapi bersama untuk
masa kini maupun masa mendatang. Namun hanya dua yang akan dibahas pada modul
ini yaitu masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Masalah kependudukan dan
lingkungan hidup merupakan masalah dunia yang penanggulangannya tidak saja
memerlukan teknologi IPA yang canggih tetapi juga memerlukan kesadaran penduduk
bumi untuk mengendalikan diri tidak saja dalam membatasi kelahiran tetapi juga
dalam memelihara lingkungan hidupnya.
5.
Mencari
Kehidupan Alternatif untuk Masa Mendatang
Setelah
mengadakan eksplorasi ke planet-planet lain dalam tata surya, dapatlah
disimpulkan bahwa tidak ada satu pun yang nyaman dihuni oleh manusia selain
bumi kita tercinta ini, oleh karena itu kesadaran akan memelihara kelestarian
bumi dengan segala isinya yaitu manusia dengan kebudayaannya lebih memberi
harapan di masa mendatang daripada migrasi ke tempat lain.
sumber
: http://retnofajarwati.blogspot.com/2013/04/filsafat-mipa.html
bagus sekali buat di baca
BalasHapustempat pesta ulang tahun anak murah
"Perkenalkan kita Sahabat303 Agen Sabung Ayam, Agen Bola Terpercaya, Casino Online, Slot Games.
BalasHapusDengan pendaftaran gratis dan mudah tentunya.
Hanya dengan Minimal Deposit 50 ribu anda sudah bisa bermain dan menikmati Berbagai Bonus Menarik Dari Sahabat303 Berikut Ini :
» Bonus Deposit 10% Khusus Sportbook
» Bonus Deposit 10% Khusus Bola Tangkas
» Bonus Rollingan Live Casino 0,7%
» Bonus Cashback Casino Games 2%
» Bonus Cashback Sabung Ayam 5 - 10%
» Bonus Cashback Sportbook 6 - 16%
» Bonus Refferal 2%
Moto kita »
Kemenangan berapa pun pasti kita bayar lunas.
Untuk Info Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami Melalui :
* LIVE CHAT TERSEDIA , LAYANAN 24 JAM NONSTOP
* Website : Sahabat303
* LINE : sahabat_303
* WA 1 : +855882348077
* WA 2 : +6287705585269
* Telegram : @sahabat303
* FB : Sahabat303
DAFTAR SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
Agen Sabung Ayam
Agen Bola
Agen Bandarq
Agen Togel Online"
"Perkenalkan kita Sahabat303 Agen Sabung Ayam, Agen Bola Terpercaya, Casino Online, Slot Games.
BalasHapusDengan pendaftaran gratis dan mudah tentunya.
Hanya dengan Minimal Deposit 50 ribu anda sudah bisa bermain dan menikmati Berbagai Bonus Menarik Dari Sahabat303 Berikut Ini :
» Bonus Deposit 10% Khusus Sportbook
» Bonus Deposit 10% Khusus Bola Tangkas
» Bonus Rollingan Live Casino 0,7%
» Bonus Cashback Casino Games 2%
» Bonus Cashback Sabung Ayam 5 - 10%
» Bonus Cashback Sportbook 6 - 16%
» Bonus Refferal 2%
Moto kita »
Kemenangan berapa pun pasti kita bayar lunas.
Untuk Info Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami Melalui :
* LIVE CHAT TERSEDIA , LAYANAN 24 JAM NONSTOP
* Website : Sahabat303
* LINE : sahabat_303
* WA 1 : +855882348077
* WA 2 : +6287705585269
* Telegram : @sahabat303
* FB : Sahabat303
DAFTAR SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
Agen Sabung Ayam
Agen Bola
Agen Bandarq
Agen Togel Online"
Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura
BalasHapusSaya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
Serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
kepada KY FATULLOH saya sudah kerja sebagai TKI
selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
Saya mengetahui situs KY FATULLOH sebenarnya sdh lama
dan jg nama besar Beliau
tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
Saya bilang saya terlantar disingapur
tidak ada ongkos pulang.
dan KY FATULLOH menjelaskan persaratanya.
setelah saya kirim biaya ritualnya.
beliau menyuruh saya untuk menunggu
sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
dan memberikan no.togel "8924"mulanya saya ragu2
apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
angka yg diberikan 8924 ternyata benar2 Jackpot….!!!
dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KY
sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
Buat KY,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KY.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat
~~~Hub;~~~
Call: 0823 5329 5783
WhatsApp: +6282353295783
Yang Punya Room Trimakasih
----------
"""Perkenalkan kita Sahabat303 Agen Sabung Ayam, Agen Bola Terpercaya, Casino Online, Slot Games.
BalasHapusDengan pendaftaran gratis dan mudah tentunya.
Hanya dengan Minimal Deposit 50 ribu anda sudah bisa bermain dan menikmati Berbagai Bonus Menarik Dari Sahabat303 Berikut Ini :
» Bonus Deposit 10% Khusus Sportbook
» Bonus Deposit 10% Khusus Bola Tangkas
» Bonus Rollingan Live Casino 0,7%
» Bonus Cashback Casino Games 2%
» Bonus Cashback Sabung Ayam 5 - 10%
» Bonus Cashback Sportbook 6 - 16%
» Bonus Refferal 2%
Moto kita »
Kemenangan berapa pun pasti kita bayar lunas.
Untuk Info Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami Melalui :
* LIVE CHAT TERSEDIA , LAYANAN 24 JAM NONSTOP
* Website : Sahabat303
* LINE : sahabat_303
* WA 1 : +855882348077
* WA 2 : +6287705585269
* Telegram : @sahabat303
* FB : Sahabat303
DAFTAR SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA
Agen Sabung Ayam
Agen Bola
Agen Bandarq
Agen Togel Online"""