Kamis, 03 Juli 2014

Kaca, Warisan Peradaban Islam

Di abad ke-14, terjadi perubahan pada cita rasa artistik kaca atau gelas Islam. Pola serta corak bunga-bunga dan geometrisnya lebih menonjol. Hal itu sangat tampak dari beragam perabotan pecah-belah yang dihasilkan pada era kekuasaan Dinasti Mamluk yang berkuasa di wilayah Mesir dan Suriah. 
Cita rasa artistik gelas serta kaca yang lebih menonjolkan corak flora dan geometris itu tampak pada lampu gantung, vas bunga, serta botol-botol yang diproduksi saat itu. 

Kaca (ilustrasi).

Al-Jahiz, Pencetus Teori 'Struggle for Existence'


Berangkat dari sebuah kecemburuan positif -- saya menyebutnya begitu. Teman-teman saya di jurusan keilmuan lain punya tokoh ilmuwan muslim yang dapat dijadikan panutan. Mungkin akan sangat familiar bila mendengar nama-nama ini, serta keahliannya yang paling menonjol. Matematika punya al-khawarizmi, Kedokteran punya ibnu Sina, ilmu filsafat punya Al-biruni,Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosial politik , astronomi punya Ibnu al-Shatir, dan bahkan, konsep robotika modern juga ada! Subhanallah..(saya baru nemu, Al-Jazari namanya).

Kemudian saya mulai mencari, rasanya memang membutuhkan panutan – atau setidaknya teladan yang baik dan dapat memotivasi saya dalam berprofesi di kemudian hari. Karena saya percaya, penemuan gemilang di dunia Islam pada era keemasan terdahulu bukanlah hanya sebuah sejarah, melainkan suata pijakan yang nantinya akan jadi hal luar biasa bagi kemaslahatan umat dan membangunkan umat muslim dari tidur dan mimpinya yang terlalu melenakan.